Pengertian, Fungsi, dan Jenis Jembatan Timbang Truk
Jembatan timbang truk atau truck scale adalah seperangkat alat untuk menimbang truk atau kendaraan. Disebut jembatan timbang karena alat berat ini memiliki konstruksi yang berbentuk seperti timbangan, yaitu terdiri dari dua galar I-beam panjang. Bentuk beam atau baloknya melintang sepanjang beam yang mengikat galar kanan-kiri, dan ditutup dengan plate pada permukaannya.
Keberadaan jembatan timbang truk menjadi komponen yang sangat penting dalam operasional di berbagai sektor industri mulai dari proyek pembangunan, gudang, pelabuhan, pabrik manufaktur, logistik dan transportasi, hingga pertanian dan perkebunan. Industri yang memiliki kegiatan pengiriman maupun penerimaan barang sehari-harinya memerlukan jembatan timbang untuk menentukan nilai total atau bobot muatan sebuah kendaraan yang masuk membawa barang secara akurat.
Lebih daripada itu, adanya jembatan timbang membuat proses pengawasan jalan menjadi lebih mudah. Fungsi jembatan timbang selengkapnya sudah tercantum dalam Dasar Hukum KM 5 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan, yaitu:
Fungsi Pemantauan
Untuk memeriksa tren lalu-lintas angkutan barang dan kelebihan muatan. Mengingat perkembangan jenis kendaraan yang pesat, maka jembatan timbang lama yang disertai kapasitas rendah dan pendek tidak bisa lagi memantau lalu-lintas angkutan barang yang semakin kompleks dan besar.
Fungsi Pengawasan
Tonase dan jenis barang pada lalu-lintas angkutan barang tentu perlu diawasi keberjalanannya. Hal ini akan mempermudah pemerintah dalam mengawasi permintaan dan penawaran barang tersebut.
Fungsi Penindakan
Kemampuan daya dukung jalan diputuskan oleh Keputusan Menteri, berupa pembagian kelas jalan pada tiap jalur atau ruas jalan. Untuk mencegah kerusakan jalan, maka perlu dilakukan penindakan berdasarkan berat tonase, beserta toleransinya, di mana kendaraan bermotor tidak boleh melebihi muatan, dan pada jaringan jalan masing-masing pulau.
Terdapat beberapa jenis jembatan timbang, antara lain:
Jembatan Timbang Konvensional
Jembatan timbang truk ini terdiri dari sebuah platform timbang yang panjangnya mencapai 10 meter, sehingga bisa memuat keseluruhan as roda truk rigid. Untuk truk gandengan dan tempelan, penimbangannya dilakukan pada truk penarik lebih dulu. Lalu, barulah penimbangan pada kereta gandengan atau tempelannya.
Jembatan Timbang Sumbu
Jembatan timbang truk yang mengukur bobot muatan suhu dengan cara menimbang sumbu satu per satu. Lalu baru dijumlahkan untuk menghasilkan berat keseluruhan truk.
Jembatan Timbang Portabel
Jenis jembatan timbang truk yang bisa dipindah-pindahkan, sehingga bisa mengukur berat masing-masing roda atau keseluruhan kendaraan sekaligus.
Jembatan Timbang Modern
Seiring konfigurasi kendaraan dan arus lalu-lintas yang semakin tinggi, maka jembatan timbang modern akan sangat memudahkan operasional. Jembatan timbang modern menggunakan timbangan elektronik digital yang terkomputerisasi, sehingga bisa menimbang secara otomatis kendaraan yang lewat, lengkap dengan batas-batas toleransi pelanggaran yang diizinkan.
Cara menggunakan jembatan timbang bisa berbeda tergantung dari jenis timbangan konvensional atau timbangan modern.
Untuk proses penimbangan menggunakan jembatan timbang konvensional, setelah kendaraan masuk ke platform timbang, petugas timbang akan menginput data JBB/JBKB kendaraan. Lalu, komputer secara otomatis akan menghitung bobotnya. Jika kelebihan muatan, maka supir harus membayar denda sesuai kelebihan muatan. Namun, jika kelebihannya terlalu besar, kendaraan diarahkan ke jalur gudang/palataran penyimpanan muatan lebih untuk ditimbang sekali lagi.
Sedangkan untuk proses penimbangan jembatan timbang modern melalui dua tahap. Penimbangan awal ditujukan untuk seleksi kendaraan, yang apabila sangat kelebihan muatan, maka diarahkan ke jalur pembongkaran untuk dilakukan penyesuaian muatan. Jika sudah, kendaraan masuk lagi ke jalur deteksi awal. Selanjutnya, kendaraan yang sudah sesuai ketentuan berat, masuk ke jalur penimbang. Di sinilah penentuan apakah kendaraan akan dikenakan denda atau retribusi atau tidak.
Adapun kebijakan batas muatan dan toleransi muatan lebih Kelas Jalanditentukan berdasarkan konfigurasi, jumlah, dan jenis sumbu. Misalnya, untuk truk dengan konfigurasi 1 – 2.2 pada Jalan Kelas II masing-masing diberi Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) 22 ton. Pemberlakuan batasan dan toleransi muatan ini secara berangsur-angsur akan disesuaikan dengan batas sesuai kelas jalan. Misalnya, di tahap pertama diberikan toleransi 70%, lalu nantinya akan dikurangi menjadi 50%, 30%, dst.
Tingkat keakuratan jembatan timbang menentukan profit yang diterima perusahaan. PT. Karya Gemilang Utama merupakan kontraktor jembatan timbang yang telah beroperasi lebih dari 33 tahun dengan kinerja profesional dan mengandalkan alat akurat.
PT. Karya Gemilang Utama Menyediakan jasa pemasangan jembatan timbangan untuk beragam kebutuhan anda.
Baca Juga: